sebuah syair untuk hujan

(1)
langit bergemuruh
melukis langit yang rapuh
senyap menatap garis horizon
perlahan lenyap ditelan gelap

aku berjalan mematut ragu
melangkah mundur mencari jejak kenangan
potret cinta di senja takdir
bersyair tentang pertemuan dan perjalanan

(2)
kau aku mekarkan bunga di tengah prahara
memainkan indah melodi rasa di padang rindu dan perjumpaan
mengusah peluh getar sukma
memaknai kisah di lanskap memori
tentang cinta yang membakar batas diri
merdekakan perangkap jeruji tubuh

satu cipta
satu hakikat
satu makna
satu jiwa
satu hati

(3)
ah, hujan! betapa indah kau memainkan melodi rasa
lihatlah berjuta manusia tergila-gila padamu
menulis sebuah larik untukmu
memintamu untuk terus sirami hati kami
agar harapan tak pernah pergi
dan kami pun pulang kembali

(4)
… sisi Tuhan berbisik pada kami
agar kami menyanyi dan menari
menyuarakan dan membawa bahagia padamu
pada tiap titik nadi, suara, sudut bumi, langit, dan udara

hujan, apakah kau dengar kami?
kami bangun sebuah kastil untukmu
dalam hati dan kenangan
agar engkau pun dapat pulang kembali
kala engkau lelah dan ingin menulis puisi
tentang bagaimana cinta telah memutar prahara
jadikannya indah
secitra Sang Pencipta

4 Comments

Leave a reply to cantingcandrakirana Cancel reply